Sabtu, 13 Agustus 2011

Taman Baca IBUKU, Tumbuh dari Keterbatasan

Bercita-cita Wujudkan Taman Baca Online

(kontributor: TIM II KKN UNDIP 2011)

Membaca memang belum menjadi kebiasaan masyarakat. Perlu upaya serius untuk memacu daya baca masyarakat yang pada muaranya untuk meningkatkan kecerdasan. Rintisan taman baca yang terus bertumbuh dengan segala keterbatasannya, semestinya patut mendapat dukungan. Sayang, banyak taman baca yang tumbuh dari upaya pribadi, dan lepas dari perhatian pemerintah.























BUKU-BUKU bacaan itu tertata rapi di sebuah rak yang merapat dengan dinding. Dua meja melengkapi ruangan itu. Di salah satu sisi dinding, menempel papan bertuliskan bertuliskan Taman Bacaan Ibuku.

Seorang pemuda dengan mengenakan kaus hitam, sibuk di depan komputer. Adalah Choirul Anam, pengelola Taman Baca (TB) Ibuku di Desa Loram Wetan RT 3/RW 4, Kecamatan Jati, Kudus. TB yang berdiri 1 Mei 2008 lalu itu, kini telah berkembang pesat.

Hingga saat ini, TB Ibuku sudah mengoleksi 1.284 judul buku. Karena, buku yang ada di TB ini, untuk satu judul hanya ada satu eksemplar saja. Jika ada dua buku yang sama judulnya, maka akan diberikan ke TB yang lain.
Ada tujuan mulia yang ingin diwujudkan dengan TB ini, yaitu membantu program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. "Kami juga ingin ikut berperan aktif dalam masyarakat, dalam memperluas ilmu pengetahuan. Selain itu, kami juga ingin mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi," ujarnya.

Adanya TB di Loram Wetan, masyarakat menyambutnya dengan baik. Para masyarakat sering menyuruh anaknya untuk datang ke TB-nya, baik sekadar membaca, atau meminjam buku. Setiap hari, anak-anak SD hingga remaja mendatangi taman baca tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar